PENEROKA

Kata asli Bahasa Indonesia yang berarti pembuka jalan atau perintis.

Kembali ke Daftar Artikel
News

Kanker Pankreas Sang Pembungkam Steve Jobs

Kanker Pankreas Sang Pembungkam Steve Jobs

Dunia teknologi tidak akan pernah melupakan tanggal 5 Oktober 2011, hari di mana salah satu visioner terbesar abad ini, Steve Jobs, menghembuskan napas terakhirnya. Di balik otak jenius yang melahirkan iPhone dan iPad, Jobs bertarung panjang melawan musuh yang diam namun mematikan: kanker pankreas.

Kanker pankreas sering dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh senyap. Mengapa? Karena organ ini terletak tersembunyi di balik lambung, sehingga tumor seringkali tidak terdeteksi hingga mencapai stadium lanjut. Gejalanya pun sering samar, seperti sakit perut ringan, penurunan berat badan, atau perubahan warna kulit (kuning) yang sering disalahartikan sebagai penyakit lain.

Kasus Jobs sebenarnya cukup unik. Ia didiagnosis pada tahun 2003 dengan jenis kanker pankreas yang langka namun lebih lambat perkembangannya, yaitu tumor neuroendokrin (neuroendocrine tumor). Berbeda dengan jenis adenokarsinoma yang jauh lebih agresif, jenis yang diderita Jobs memberikan peluang hidup yang lebih lama jika ditangani segera.

Namun, kisah Jobs juga menjadi pelajaran berharga tentang keputusan medis. Diketahui bahwa Jobs sempat menunda operasi selama sembilan bulan setelah diagnosis awal, memilih mencoba pengobatan alternatif terlebih dahulu. Penundaan ini, menurut banyak ahli medis, mungkin memberi kesempatan bagi sel kanker untuk menyebar dari pankreas ke hati.

Perjuangan Steve Jobs melawan penyakit ini—termasuk transplantasi hati yang ia jalani di tahun 2009—membuka mata dunia tentang betapa ganasnya penyakit ini, bahkan bagi seseorang dengan sumber daya tak terbatas sekalipun. Kematiannya menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya deteksi dini dan mendengarkan saran medis dalam menghadapi penyakit kritis.